"ohh itu, adanya di dalam, nanti mbak nya masuk lurus lewat pintu itu terus ga lama belok kiri, Nanti kalau ketemu satpam tanya lagi aja"
"ok makasih ya pak" jawab saya, dan langsung meneruskan langkah kaki ini ke pintu yang dimaksud bapak satpam tadi.
Tempatnya besar, dan bersih. Tamannya pun asri, banyak pepohonan yang tertanam rapi dan berwarna hijau yang menyejukkan mata. Bersliweran lah para dokter muda dengan jas putih kebesarannya. Dengan perasaan was-was saya pun melewati lorong-lorong dimana banyak pasien dirawat inap di sepanjang jalan yang saya lalui. Terlebih lagi ruang yang akan saya tuju masuk kedalam dan agak jauh dari jalan raya.
Yapp, di RSJ Dr Soeharto Herdjan atau yang disingkat RSJSH inilah pertama kali saya menginjakan kaki untuk mengikuti acara Meet & Greet Blogger dalam rangka merayakan hari ulang tahunnya yang ke 150 tanggal 26 April 2017. Tidak sulit kog untuk menuju lokasi ini, saya tinggal naik KRL dari stasiun Tangerang dan turun di stasiun Grogol. Terus tinggal jalan kaki sedikit, karena letaknya persis ada di sebelah stasiun Grogol jadi mudah dijangkaunya.
Pengalaman pertama pastinya, karena sebelumnya tidak pernah masuk ke dalam RSJ, jangankan kepengen masuk kepikiran pun nggak tuh hehe. Karena mungkin stigma yang beredar di masyarakat ya, bahwa di RSJ itu inilah itulah, akhirnya tak kenal maka tak sayang itu berlaku banget.
Pikiran saya pun berubah 180 derajat setelah mengunjungi tempat ini, siapa yang menyangka kalau para pasien yang terdiagnosis gangguan mental itu bisa nyaman dan merasa aman ada disini. Ruangan nya ber AC, lega, nyaman, hawanya sejuk, bersih banget pula. Sudah gitu petugas medisnya pun ramah dan terasa tanpa beban.
Sudah gitu ketika saya mengucapkan kata "permisi" karena sedang lewat di depan mereka yang sedang asyik bercanda baik duduk si kursi ataupun lesehan pun langsung dijawab kompak "iya mariiii" haaaaaahhh kaget saya pemirsahhhh 😅.
Hal ini saya rasakan, ketika mengikuti serangkaian acara Meet & Greet Blogger yang diselenggarakan dalam sebuah ruangan yang ada di lantai 2 kantor RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta Barat. Acara dibuka pukul 12.00 dan sebelum sesi sharing ilmu dari narasumber, kami para blogger undangan sekitar 25 orang diajak dulu melakukan observasi lokasi dari jarak dekat.
Namun pembangunannya baru dimulai di tahun 1876. Tahun 1973 RSJ Grogol diubah namanya RSJ Jakarta dan tahun 1993 dirubah lagi menjadi RSJ Pusat Jakarta dan terakhir tahun 2002 menjadi RSJ Dr Soeharto Heerdjan atau yang disingkat RSJSH.
Saya juga sempat tercengang ketika diajak masuk ke Ruang Tamu yang dipenuhi dengan bermacam-macam lukisan hasil karya para pasien. Terkadang lukisannya juga dipamerkan untuk publik, tapi tidak untuk dijual ya. Hanya untuk pajangan dengan maksud mengabadikan bahwa para pasien pun bisa berprestasi lho.
Tidak hanya itu ketika diajak masuk ke ruangan Day Care, yaitu ruangan yang dikhususkan untuk pasien rawat jalan yang sudah dinyatakan lulus dari gangguan kejiwaannya yang biasanya disebut juga pasien instalasi rehabilitasi medik psikiatri.
Saya dikejutkan oleh banyaknya baju untuk pentas seni bermain drama yang berwarna-warni dan tertata rapi di lemari kaca. Juga banyaknya hasil karya yang dijual untuk para pasien. Terbuat dari berbagai bahan seperti pita, kertas, benang dan juga mote mutiara. Yang dipajang rapi di dalam etalase kaca yang bersih.
Menurut Dr Sufitri, penampilan mereka juga ditunjukkan ke khalayak ramai lho. Dan kita pasti ga akan menyangka jika tidak bertanya banyak hal kepada para petugas medis yang menemaninya bahwa mereka ini adalah para pasien RSJSH, karena secara fisik nya pun sama dengan kita dan tidak akan ada bedanya.
Oia mereka para pasien yang ada dalam catatan instalasi rehabilitasi medik psikiatri, tidak hanya dajarkan melukis, menyanyi, bermain drama, menghasilkan karya kerajinan tangan saja tapi juga diajarkan kesenian, tata boga, cleaning service, senam dan juga tersedianya fasilitas gedung Balai Latihan Kerja (BLK) dengan harapan ketika dinyatakan sembuh total mereka siap terjun ke masyarakat dan dapat hidup mandiri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri 😍. Wow keren ya visi misinya.
Dan hospital tour kami berakhir di sebuah ruangan yang lumayan besar, bercat tembok putih dan memiliki banyak perabotan untuk kebutuhan membuat kue/roti. Yapp disinilah ruangan tata boga berada. Gunanya untuk memberikan ilmu buat para pasien rehabilitasi untuk bisa berkarya di masyarakat.
Mereka diajarkan segala macam tentang tata boga, yang pastinya dibutuhkan untuk pasien dan keluarganya. Karena kenyataannya banyak mantan pasien yang dinyatakan sembuh dan sukses memiliki usaha catering sendiri. Duhh merinding saya melihatnya, terharuuuuuuu.
Pengalaman pertama pastinya, karena sebelumnya tidak pernah masuk ke dalam RSJ, jangankan kepengen masuk kepikiran pun nggak tuh hehe. Karena mungkin stigma yang beredar di masyarakat ya, bahwa di RSJ itu inilah itulah, akhirnya tak kenal maka tak sayang itu berlaku banget.
Pikiran saya pun berubah 180 derajat setelah mengunjungi tempat ini, siapa yang menyangka kalau para pasien yang terdiagnosis gangguan mental itu bisa nyaman dan merasa aman ada disini. Ruangan nya ber AC, lega, nyaman, hawanya sejuk, bersih banget pula. Sudah gitu petugas medisnya pun ramah dan terasa tanpa beban.
Sudah gitu ketika saya mengucapkan kata "permisi" karena sedang lewat di depan mereka yang sedang asyik bercanda baik duduk si kursi ataupun lesehan pun langsung dijawab kompak "iya mariiii" haaaaaahhh kaget saya pemirsahhhh 😅.
Hal ini saya rasakan, ketika mengikuti serangkaian acara Meet & Greet Blogger yang diselenggarakan dalam sebuah ruangan yang ada di lantai 2 kantor RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta Barat. Acara dibuka pukul 12.00 dan sebelum sesi sharing ilmu dari narasumber, kami para blogger undangan sekitar 25 orang diajak dulu melakukan observasi lokasi dari jarak dekat.
SEJARAH RSJ SOEHARTO HEERDJAN (RSJSH)
Sebelum menceritakan panjang lebar tentang bagaimana keseruan saya, ketika mengikuti Ultah RSJSH kemaren, Yukk..kita mengingat kembali sejarah RSJSH yang menjadi saksi di masa penjajahan Belanda ini. RSJSH ini didirikan berdasarkan keputusan kerajaan Belanda dan Keputusan Gubernur Jendral tanggal 14 April 1867.
Namun pembangunannya baru dimulai di tahun 1876. Tahun 1973 RSJ Grogol diubah namanya RSJ Jakarta dan tahun 1993 dirubah lagi menjadi RSJ Pusat Jakarta dan terakhir tahun 2002 menjadi RSJ Dr Soeharto Heerdjan atau yang disingkat RSJSH.
MENJELAJAH RSJ SOEHARTO HEERDJAN
Oke, setelah puas mendengarkan penjelasan sejarah berdirinya, kini Ada Dr Sufitri yang membantu mengarahkan dan menjadi tour guide kami. Saya dan teman-teman diajak mengelilingi sekitaran RSJSH dalam rangka hospital visit untuk para blogger. Dengan berbekal kamera DSLR lama yang saya miliki, saya pun mengabadikan keindahan di setiap sudutnya. Saya juga sempat tercengang ketika diajak masuk ke Ruang Tamu yang dipenuhi dengan bermacam-macam lukisan hasil karya para pasien. Terkadang lukisannya juga dipamerkan untuk publik, tapi tidak untuk dijual ya. Hanya untuk pajangan dengan maksud mengabadikan bahwa para pasien pun bisa berprestasi lho.
Tidak hanya itu ketika diajak masuk ke ruangan Day Care, yaitu ruangan yang dikhususkan untuk pasien rawat jalan yang sudah dinyatakan lulus dari gangguan kejiwaannya yang biasanya disebut juga pasien instalasi rehabilitasi medik psikiatri.
Saya dikejutkan oleh banyaknya baju untuk pentas seni bermain drama yang berwarna-warni dan tertata rapi di lemari kaca. Juga banyaknya hasil karya yang dijual untuk para pasien. Terbuat dari berbagai bahan seperti pita, kertas, benang dan juga mote mutiara. Yang dipajang rapi di dalam etalase kaca yang bersih.
Menurut Dr Sufitri, penampilan mereka juga ditunjukkan ke khalayak ramai lho. Dan kita pasti ga akan menyangka jika tidak bertanya banyak hal kepada para petugas medis yang menemaninya bahwa mereka ini adalah para pasien RSJSH, karena secara fisik nya pun sama dengan kita dan tidak akan ada bedanya.
Oia mereka para pasien yang ada dalam catatan instalasi rehabilitasi medik psikiatri, tidak hanya dajarkan melukis, menyanyi, bermain drama, menghasilkan karya kerajinan tangan saja tapi juga diajarkan kesenian, tata boga, cleaning service, senam dan juga tersedianya fasilitas gedung Balai Latihan Kerja (BLK) dengan harapan ketika dinyatakan sembuh total mereka siap terjun ke masyarakat dan dapat hidup mandiri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri 😍. Wow keren ya visi misinya.
Dan hospital tour kami berakhir di sebuah ruangan yang lumayan besar, bercat tembok putih dan memiliki banyak perabotan untuk kebutuhan membuat kue/roti. Yapp disinilah ruangan tata boga berada. Gunanya untuk memberikan ilmu buat para pasien rehabilitasi untuk bisa berkarya di masyarakat.
Mereka diajarkan segala macam tentang tata boga, yang pastinya dibutuhkan untuk pasien dan keluarganya. Karena kenyataannya banyak mantan pasien yang dinyatakan sembuh dan sukses memiliki usaha catering sendiri. Duhh merinding saya melihatnya, terharuuuuuuu.
BERBAGI ILMU DARI NARASUMBER
Ok, puas menjelajah, kamipun diminta kembali ke ruangan untuk mengikuti acara inti. Ada moderator Dr Isa Multazam Noo yang membawakan acara dengan baik di siang menjelang siang hari itu. Ada 3 sesi yang kami ikuti di acara ini.
Di sesi pertama ada Pak Budi Putra dengan situsnya www.budiputra.com beliau adalah seorang blogger senior, bahkan dinobatkan sebagai salah satu blogger senior pertama di Indonesia. Beliau ini dulunya adalah seorang wartawan selama 15 tahun, dan 10 tahun menjadi blogger. Pilih mana wartawan atau blogger? ketika ada yang bertanya begini, Pak Budi langsung menjawab lebih enak jadi blogger dong.
Saya sendiri sempat bingung ya, kenapa ada blogger senior yang menjadi pembicara di hari Ultah RSJSH ini. Ternyata begitu mendengar sharingnya adalah, karena blogger itu berpengaruh terhadap konten yang ditulis. Beliau membagi ilmu tentang pentingnya konten terhadap blog yang kita tulis.
"Sebaiknya menjadi Blogger itu harus concern dengan kualitas tulisan, karena sejatinya Blogger itu menjadi pilar utama dalma menyebarkan informasi yang benar tentang konten yang ditulis"
"Hindari share link sebelum dibaca, jangan percaya begitu saja dengan banyaknya pemberitaan Hoax yang muncul dan makin marak di dunia maya. Menjadi blogger harus banyak bertanya dan bertanya tentang kebenaran yang akan ditulis supaya sesuai dengan fakta"
Dan dalam kaitannya dengan ultah RSJSH, pak Budi berujar supaya kami para Blogger menuliskan dengan benar setiap informasi yang diterima untuk bisa disampaikan lagi kepada masyarakat, supaya menambah wawasan mereka.Dan sebelum menutup sesi sharingnya ada satu quote yang saya dapatkan dan ingat sampai sekarang dari beliau bahwa
Menjadi Blogger itu mudah, yang sulit itu mengakhirinya
Sontak, kamipun bertepuk tangan dengan semangat 😅 Noted pak, bener juga dalam hati saya saat itu mendengar apa yang diinformasikan. Karena jaman sekarang, semakin banyak nih yang memberitakan Hoax tanpa langsung mengecek kebenaran dari sumbernya langsung.
Dan untuk pembicara yang kedua ada dokter cantik yang saya suka karena gaya menariknya yaitu Dr Nova Riyanti Yusuf, SpKj yang banyak membahas tentang UU No 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa. Dr lulusan Spesialis Kedokteran Spesialis Jiwa dari FKUI ini menyesalkan adanya implementasi yang kurang dari terbitnya UU No 18 tahun 2014.
Pelaksanaan UU tersebut diharapkan lebih baik lagi dan lebih diperhatikan nih, sama pemerintah untuk kebaikan "masyarakat" yang terkait dengan kondisi kejiwaannya. Karena menurut dokter yang pernah menjadi anggota DPR RI di tahun 2009-2014 sebagai wakil ketua komisi IX DPR ini berpendapat bahwa :
" ada sekitar 763.000 (14,1%) orang yang menderita depresi dan ada 124.000 (2,03%) orang yang ada di peringkat pertama nasional memiliki gangguan jiwa. Yang semuanya itu ada di DKI Jakarta". Wewhh banyak juga ya Dok, dalam batin saya saat itu.
Dan untuk kami para Blogger, dokter Nova pun berpesan bahwa untuk memahami kondisi kesehatan jiwa kami masing-masing, jangan sampai terkena internet addict yang bisa mengakibatkan depresi dan kecemasan ya 😆😆 waduh dok, aku tersindir wkwkwk. Secara tanpa internet apalah arti dunia hahaha.
Pelaksanaan UU tersebut diharapkan lebih baik lagi dan lebih diperhatikan nih, sama pemerintah untuk kebaikan "masyarakat" yang terkait dengan kondisi kejiwaannya. Karena menurut dokter yang pernah menjadi anggota DPR RI di tahun 2009-2014 sebagai wakil ketua komisi IX DPR ini berpendapat bahwa :
" ada sekitar 763.000 (14,1%) orang yang menderita depresi dan ada 124.000 (2,03%) orang yang ada di peringkat pertama nasional memiliki gangguan jiwa. Yang semuanya itu ada di DKI Jakarta". Wewhh banyak juga ya Dok, dalam batin saya saat itu.
Dan untuk kami para Blogger, dokter Nova pun berpesan bahwa untuk memahami kondisi kesehatan jiwa kami masing-masing, jangan sampai terkena internet addict yang bisa mengakibatkan depresi dan kecemasan ya 😆😆 waduh dok, aku tersindir wkwkwk. Secara tanpa internet apalah arti dunia hahaha.
Next, kita ketemu dengan Dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ (K) dokter yang dalam kesehariannya bertugas sebagai dr Psikiater anak dan remaja. Banyak hal menarik lho yang membuat saya tercengang tentang Internet Addict (yang banyak menghabiskan waktu secara berlebihan untuk online) dengan ulasan dokter yang kini menjadi pembimbing rumah autis ini. Seperti :
- Ketika survey dilakukan oleh Universitas Hongkong, menunjukkan bahwa 6% dari populasi dunia adalah kecanduan internet.
- Populasi dunia saat ini sekitar 7 Milyard orang jadi 6%nya adalah 420 juta orang kecanduan internet (huaaa juta bo, binyik bingit) jangan2 eikeh salah satunya 😆.
- Pengguna internet mengakses melalui tablet/ PC selama 5 jam 6 menit. Dan lewat HP selama 3 jam 52 menit. Dan untuk para pengguna medsos dari berbagai akun nya mencapai 2 jam 52 menit perhari. (nah loe)
- Dan ketika mengurangi pemakaian internet, penderita tersebut merasa cemas, iritabel dan juga depresi.
- Ciri orang yang kecanduan internet (siap-siap ya siapa tahu salah satu cirinya ada sama kalian juga huaaaa *peace ahh). Apa saja itu : sulit konsentrasi, menghindar kontak mata, suka menyalahkan orang, mudah marah, menarik diri, nilai akademis turun dan tak peduli pada orang lain.
Dampak kecanduan internet menurut Dr Suzy adalah depresi, takut, hiperaktif dan rendah diri. Hayoooo jangan sampai ya dampaknya nular ke kita-kita, Yukk ahh atur waktu supaya lebih efisien lagi dalam berinternet ria.
Oia di akhir sharing, kami mendengarkan video pembebasan pasien dari Dr. Safyuni Niswati, SpKj, beliau lebih dikenal dengan dokter pembebas pasung yang telah berpengalaman untuk membantu melepasakan calon pasien dari pasungnya. Menyedihkan melihat tayangan videonya hikshiks, padahal itu rumahnya berdekatan dengan kantor kelurahan setempat, tapi tidak terjamah sedikitpun.
Dia makan, minum bahkan tidak mandi selama berbulan bulan dan hanya berdiam diri di sebuah bilik yang terbuat dari kayu. Untuk merayunya supaya mau direhabilitasi, tim dari RSJSH pun harus memberikan rokok dan membawanya serta (bapak yang dulunya adalah ustad) dalam keadaan kaki masih terbogol karena borgol yang digunakan sudah berkarat dan susah dilepaskan saat masih ada di lokasi. 😌 Suasanapun sempat hening lho, mungkin kami semua merasakan kesedihan yang sama bagi bapak yang ada di video itu.
Inilah pentignya pemahaman pada masyarakat untuk tetap memperhatikan #sehatjiwa bagi semua masyarakat Indonesia. Yukk ahh kita jaga hati dan jiwa ini supaya tetep sehat dan tidak terpengaruh dengan hal-hal buruk yang bisa menggangu kondisi jiwa ini. Jaga kesehatan juga ya guys.
Yapp, selesai sudah bincang-bincang nya saatnya foto bersama ya, oia sebelum ditutup ada pesan sedikit nih dari dari Dr. dr Agus Hadian Rahim selaku sekretaris dirjen kesehatan kemenkes yang berujar supaya "RSJSH ini bisa menjadi contoh bagi RS lainnya, karena sesungguhnya 10 penyakit yang menjadi trend nya ada di nomer 6 adalah penyakit jiwa" Wihhh serem nya pak dalam hati saya.
-------------------
Huaahhh acara yang bener-bener mencerahkan nih. Karena jujur kalau tidak diundang begini dan tahu dengan mata kepala sendiri, pasti stigma buruk saya tentang RSJ tidak akan berubah.
Dan jangan khawatir, setiap pasien disini bisa kog menggunakan kartu BPJSnya. jadi bisa bebas memilih rawat inap untuk VIP, Kelas I, II, III PICU. Oia selain itu ada juga pelayanan untuk rawat jalan, kesehatan jiwa masyarakat, Psikiatri keliling, Diklat litbang ataupun rehabilitasi.
Yukk kita bantu pemerintah untuk membebaskan Indonesia dari pasung.Dan saatnya kita "rangkul" mereka dengan ketulusan, karena mereka juga ingin seperti kita yang bebas bepergian tanpa lupa arah pulang. Dan bebas untuk berkarya tanpa diperbincangkan.
Semoga sekelumit cerita di balik ultah RSJSH ini bermanfaat. Selamat Ultah RSJSH semoga tetap memberikan pelayanan yang terbaik ya untuk para pasiennya. Dan doa saya semoga petugas medisnya juga semua sehat, karena memang dibutuhkan kesabaran tingkat dewa untuk membantu kesembuhan "mereka" semua hikshiks. Jangan lupa tetap jaga kondisi kesehatan ya teman-teman, ingat jangan sampai kita terkena internet addict xixi.
Yukk kita bantu pemerintah untuk membebaskan Indonesia dari pasung.Dan saatnya kita "rangkul" mereka dengan ketulusan, karena mereka juga ingin seperti kita yang bebas bepergian tanpa lupa arah pulang. Dan bebas untuk berkarya tanpa diperbincangkan.
Semoga sekelumit cerita di balik ultah RSJSH ini bermanfaat. Selamat Ultah RSJSH semoga tetap memberikan pelayanan yang terbaik ya untuk para pasiennya. Dan doa saya semoga petugas medisnya juga semua sehat, karena memang dibutuhkan kesabaran tingkat dewa untuk membantu kesembuhan "mereka" semua hikshiks. Jangan lupa tetap jaga kondisi kesehatan ya teman-teman, ingat jangan sampai kita terkena internet addict xixi.
Sumber gambar : dokumentasi pribadi dan www.rsjsh.com
Komentar
Awalnya sempet agak aneh loh, kok Meet & Greet Blogger di RSJ? Unik sih, tapi ga banget.
Tapi pas baca materi yg disampaikan narsum.. Ooo.. Hubungannya ini toooh. Quote "Menjadi Blogger itu mudah, yang sulit itu mengakhirinya" berhubungan dengan "kecanduan internet" yg nantinya mengganggu kesehatan jiwa kita.
Hebat dan kreatif nih EO nya. ^_^
Sakit jiwa bukan berarti orang gila ya? Hehehe
Wuah 150 tahun? Long life!
nah..kan setelah kita datang langsung ternyata asumsi tentang RS Jiwa tak semenyeramkan yg ramai dibicarakan
aku jd inget jaman kuliah kunjungannya y ke RSJ memang secara fisik tidak ada yg berbeda bahkan aku pernah ngobrol sama pasien yg sdh dinyatakan sembuh mereka di RSJ diberikan kegiatan keterampilan, kesenian sygnya ketika sdh kembali ke lingkungan tak banyak yg mu nerima mereka kembali inilah yg bikin mereka akhirnya balik maning kasian 😩.
ttg internet mmg perlu adanya kontrol salah2 malah bikin kita terjerumus sendiri. sehat fisik blm tentu sehat jiwa banyakin berbagi bisa menyehatkan jiwa 😊👍 mantep kunjungannya