Hai teman-teman bagaimana kabarnya? Semoga semua sehat-sehat ya. Btw sebagai muslim kita harus bangga lho ya dengan pendidikan di negara kita yang semakin maju. Terbukti dengan diakuinya tanggal 22 Oktober 2017 oleh pemerintah sebagai hari santri Indonesia 👏👏. Eits, tidak hanya itu lho yang bisa buat kita bangga sebagai muslim xixi. Sekarang makin banyak pondok pesantren modern ataupun madrasah juga perguruan tinggi islam yang banyak menorehkan prestasi, baik lokal ataupun internasional.
Nah, pendidikan islam sendiri di Indonesia ada di bawah naungan kementrian Agama. Kabar baiknya lagi nih untuk memperkenalkan dan mempromosikan pendidikan Islam kepada masyarakat seputar pendidikan tinggi islam, menengah dan dasar yang ada di seluruh Indonesia, maka digelarlah pameran pendidikan Islam pertama kali yaitu International Islamic Education Expo atau yang disingkat dengan IIEE 2017.
Nah, IIEE 2017 itu sendiri digelar mulai tanggal 21-24 November berlokasi di International Convention Exhibition (ICE) BSD City Serpong Tangerang banten. Ada sekitar 75 kampus dan puluhan sekolah dari 20 negara nih ikut memamerkan profilnya. Jadi, kita bisa mencari referensi sekolah Islam nih di pameran ini, karena pesertanya pun dari seluruh Indonesia lho.
Oia, selain pameran, ada pula nih berbagai event lainnya seperti seminar international, kompetisi robotik, Deklarasi Damai Jakarta, Apresiasi Pendidikan Islam dan pentas seni. Wah makin seru dong dan menambah wawasan kita pastinya ya.
Ok, karena saya pun ikutan kepo dengan pameran ini. Yukk Cuss pengen tahu nih, ada stand apa saja sih yang ikutan menjadi pesertanya. Dannnn, begitu turun dari motor babang gojek, saya pun dikejutkan dengan semaraknya lokasi acara. Banner pun dipajang di pintu masuk kendaraan, dan begitu sampai di hall 1 hawa dingginnya pun berasa ya brrrrrr nyess banget deh. Pameran ini gratis ya, jadi kita tinggal datang dan meluncur deh. Kita bisa foto di photoboth yang sudah disiapkan panitia dan juga mulai hunting.
AL QURAN TERTUA DI BANTEN
Oke, pandangan mata pun tertuju pada sisi stand sebelah kiri, saat saya tiba-tiba terhenti melihat Al-Quran besar dan sudah rusak. Jadi Alquran ini merupakan manuscript Albarjanji yaitu merupakan naskah Al-Quran yang di tulis tangan. Ternyata stand ini adalah milik UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Kampus yang terletak di kota Serang ini memiliki 5 fakultas yaitu Ekonomi Bisnis Islam, Syariah, Adab & Dakwah, Ushuluddin dan Tarbiyah.
Dan istimewanya lagi, stand ini dijaga oleh 4 orang mahasiswa dan 4 orang mahasiswi terpilih yang didaulat menjaga. Duhhh nyampur sama adek-adek yang masih unyu-unyu itu gimanaaa gitu rasanya 😆. Nah, yang saya suka dari stand kampus yang dulu berasal dari IAIN (Institut Agama Islam Negri) dan kini resmi menjadi UIN ini kental dengan nuansa Bantennya.
Di stand ini saya bisa melihat kebudayaan dari suku Baduy (suku yang tinggal di pedalaman Banten) yang terlihat dari koleksi Batiknya, kerajinan tangannya, lukisannya bahkan gantungan kunci yang asli dari suku Baduy. Dan saya pun menyempatkan membeli gantungan kunci dan juga gelang asli bikinan mereka lho 😅.
Di stand ini saya bisa melihat kebudayaan dari suku Baduy (suku yang tinggal di pedalaman Banten) yang terlihat dari koleksi Batiknya, kerajinan tangannya, lukisannya bahkan gantungan kunci yang asli dari suku Baduy. Dan saya pun menyempatkan membeli gantungan kunci dan juga gelang asli bikinan mereka lho 😅.
Saya Bersama Mahasiswa Mahasiswi Pilihan Berprestasi |
Nah, selain itu ada pula nih jam hiasan asli dari Banten Kidul, bahkan batu bata bekas peninggalan jaman Ki Ageng Tirtayasa juga tersimpan rapi sebagai koleksi lab Bantenlogi. Dimana Bantenlogi merupakan suatu lab yang didirikan untuk mengkaji Banten, koleksinya pun beragam seperti buku, benda, keris dll.
Sengaja stand dari kampus UIN Maulana Hasanuddin ini mendatangkan koleksi Bantenloginya untuk memberikan informasi kepada pengunjung pameran yang hadir, bahwa di kampus yang memiliki 10 UKM ini punya koleksi langka dari jaman peninggalan Banten yang bernilai historis. Selain itu juga dipajang berbagai macam buku literatur hasil riset yang berhasil ditulis oleh dosen UIN Maulana Hasanuddin yang patut diacungi jempol dong.
TERKESIMA RATUSAN PRESTASI MAN 3 MALANG
Belum puas rasanya, bertanya sana sini tapi apalah daya waktu berjalan cepat sekali dan saya pun belum menjelajah area pameran yang besar ini. Dan kaki saya pun terus menyusuri satu demi satu stand yang ada disitu. Mulai dari stand kampus di negara Amerika, Australia, Inggris juga ikut meramaikan. Lalu langkah saya pun otomatis terhenti di stand yang nampak besar dengan dominan warna orange hijau sebagai warna khas yang tampak tidak asing bagi saya. Stand besar ini bertuliskan Madrasah Terpadu Kota Malang.
Dannnnn, ternyata stand itu adalah stand dari sekolah almamater saya saat duduk di bangku aliyah 😍😍Masyaallah. Antara surprise nyampur bangga dan haru deh lihatnya. Siapa yang sangka, perjalanan dari rumah di Tangerang ke tempat ini berbuah manis yang menyegarkan ingatan saya kembali saat masih duduk di jaman abu-abu. Langsung deh ambil kamera jepret sana sini tanpa dikomando.
Di stand yang persiapannya memakan waktu 2 minggu ini saya bertemu dengan kepala sekolah sekarang, yaitu ibu Dr. Hj. Binti Masqudah M.Pd yang menyambut ciuman tangan saya dengan sedikit rasa bertanya. Akhirnya saya pun memperkenalkan diri bahwa dulu adalah alumni MAN 3 Malang angkatan lulus 2002 (huaaa jadi ketahuan kan umurnya 😖😑).
Saya pun exited saat melihat barisan piagam penghargaan sekolah yang ada di kawasan pendidikan Jl. Bandung Malang ini. Ada bingkai pigura yang berisi banyak medali penghargaan berjejer dan bergantung rapi di sepanjang dinding buatan megah yang langsung dibawa dari Malang ini. Medali itu diperoleh dari kejuaraan di bidang mata pelajaran bahasa inggris, matematika, sains, olahraga bahkan kejuaraan sekolah lainnya baik di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Dan ternyata sekian banyak ini hanya merupakan pencapaian dari 2016 sampai 2017. Sisanya yang lain masih banyak, dan ga memungkinkan untuk dibawa keseluruhan. Duhh jadi makin terharu, deh mengingat dulu saat saya sekolah fasilitas dan juga program sekolahnya masih belum sebagus saat ini.
Dahulu namanya memang MAN 3 Malang, namun saat ini namanya berubah menjadi MAN 2 Malang. Namun meskipun begitu, sekolah yang 99% alumninya diterima di perguruan tinggi negeri favorit ini tetap menorehkan prestasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan 25 orang alumni lulusan IPAnya di tahun kemaren diterima di fakultas kedokteran 😍 lho. Makanya tidak salah jika sekolah yang membuka 4 jurusan pendidikan ( Keagamaan, IPA, IPS, Bahasa) ini mendapat predikat sebagai sekolah madrasah tingkat Aliyah terbaik di propinsi Jatim.
Nah, di pameran ini Ibu Binti mengungkapkan keinginannya untuk memperkenalkan adanya sekolah yang bisa dijadikan referensi pendidikan islam setingkat SLTA di Malang. Semoga dengan mengikuti pameran ini, masyarakat di luar makin mengenal keberadaan MAN 3 Malang. Juga bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sekolah yang dikelola beliau sejak 2014 dengan jumlah guru plus karyawan sebanyak 150 an orang ini.
Duhh, sukses terus deh pokoknya buat Bu Binti dan Tim. Bangga menjadi salah satu alumni sekolah ini, bangga bahwa saya pernah memiliki hati dan besar bareng teman-teman seperjuangan yang kala itu tiada hentinya membuat ulah dan jengkel para guru 😅.
Yukk ahh yang penasaran dengan pameran pendidikan Islam yang menjadi hajat dan sempat dibuka oleh mentri agama Bapak Lukman Hakim Syaifuddin Selasa, 21 November 2017 pukul 19.00 kemaren. Mari merapat dan menggali info sebanyak-banyaknya. Karena stand yang dipamerkanpun beragam dengan ciri khas daerah masing-masing pastinya. Dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa hingga Papua semua ada. Pamerannya sampai tanggal 24 November 2017 ya. Harapannya semoga bisa berjalan setiap tahun dong pastinya xixi.
Komentar