[#14FoodTalk] Hai hai semua, lagi sibuk apa nih? Kita ngobrolin yang ringan-ringan yuk. Pasti dong dari kita punya sahabat. Baik itu sahabat yang dekat karena tempat tinggal, sahabat dari teman sekolah dulu, sahabat dari teman kerja dll.
Nah, kebetulan saya pun juga punya sahabat yang asalnya dari sekolah anak kami. Alias sahabat sesama wali murid SD hehe. Yap kami bertiga, saya, BunSul dan BunPi sudah jadi teman deket sejak hampir 2 tahun lalu mas Gav kelas 1 di SDIT yang sama di Tangerang.
Well, kami memang berbeda. Saya dari Malang Jawa Timur, BunPi (Bunda Luthfy yang saya singkat Bunpi😄dari Bandung Jawa Barat -Sunda) dan BunSul (Bunda nya Sultan disingkat BunSul yang berasal dari Aceh Sumatra.
Nah secara lidah, emang sudah berbeda ya masing-masing. Cuma sama-sama suka pedes. Nah untuk meramaikan tema #14FoodTalk yang anggotanya ada saya, mb Nita Lanaf, Mbak Nurul Sufitri dan Mbak Ade yang akan barengan nulis tema makanan yang sama. Kali ini yang bertemakan all about mie.
So saya pun mencoba menuliskan kulineran kami disini. Jadi beberapa bulan lalu. Kami ber 3 ditemani para krucil sengaja mampir untuk makan mie Aceh yang ada d daerah Poris Tangerang. Jujur ini pertama kali saya merasakan makan mie Aceh yang belum pernah saya kenal sebelumnya.
Oke kamipun pesan masing-masing. Si Koko penjualnya pun bersigap membuatnya. Nah jangan khawatir guys, mie ini 100% halal kog. Nah mulai deh Bunsul sesama orang Aceh pun pesan sambil ngajak ngobrol dengan bahasa daerah kebesarannya. Saya dan Bunpi pun cuma nyengir saja pertanda ga paham dengan apa yang dibicarakan 😅.
MENJAJAL MIE ACEH PERTAMA KALI
Taraaaa mia Aceh yang kami pesan pun sudah jadi beberapa menit menunggu. Aneh memang, karena belum terbiasa mungkin. Tapi saya pun penasaran dan mencoba melahapnya. Kuah panasnya membuat kita harus belajar sabar ya hehe.
Lanjut..begitu masuk ke dalam lidah. Saya pikir rasanya akan asing juga seperti penampilannya. Ehh ga tahunya cucok bo 😄. Enak dan bumbu rempahnya berasa lho. Ternyata Koko penjualnya pun mendatangkan bumbu rempah yang jadi resep andalannya ini untuk bahan pembuatan Mie Aceh ini langsung dari Aceh sono.
So, makan mie Aceh siapa takut. Kalo suka pedes tinggal ditambah sambal sesuai selera ya. Makannya pakai telor rebus, dan pastinya ada perkedel kentang yang sudah tersedia di meja. Jadi perpaduan unik nih. Tapi masuk banget dan pas di lidah.
Satu porsi nya lumayan membuat saya kenyang juga lho temans. Harganya sekitar Rp 15.000 an tidak termasuk es teh manis atau teh manis hangatnya xixi. Saat kami datang kesini suasana sedang ramai, karena pengunjung yang juga teman si Ngkoh penjualnya datang merayakan party.
Di sebuah ruko sederhana ini, kita bisa menikmati mie Aceh yang sesuai lidah dan dompet pastinya. Suasana tenang tidak berisik dan jauh dari keramaian membuat kita bebas menikmati mie Aceh yang endes ini. Well, kamipun memang berbeda asalnya ya, namun selera kita masih sama lho kalau untuk makanan khas satu ini xixi.
Kalian penasaran juga? Yukk cobain mie Aceh juga yang pastinya ga bikin nyesel kog. Karena aroma dan bumbunya pun membuat kita berasa di tanah Rencong ini. Nah, ini tulisanfebri tentang mie Aceh untuk #14foodtalk kali ini.
Kalian penasaran dengan kisah mie lainnya. Yukk mampir ke blog teman- teman senasib lainnya. Ada ulasan mie ala miss Nita Lanaf di www.nitalanaf.com, dan ada pula ulasan dari mbak Nurul dengan mie nya di www.nurulsufitri.com dan ada Umi Fikri atau biasa saya sapa mbak Ade dengan mie favouritnya di www.adeufi.com
Sampai ketemu lagi di tulisanfebri berikutnya ya guys. Dan selamat hunting mie Aceh. Terimakasih sudah mampir dan membaca. Semoga semua sehat terus dan tetap mencintai panganan lokal ya.
ditulis untuk #1minggu1cerita dan #14FoodTalk
Komentar