KENALAN DENGAN MUSEUM TANAH
MUSEUM TANAH? Hemmm ada ya? hal inilah yang mengusik pikiran saya saat pertama kali mengetahui nama tempat ini. Iya, museum tanah kali ini menjadi sasaran jalan-jalan saya pagi itu. Yap, saya jalan dengan beberapa teman yang berhobi sama yaitu traveling. Museum tanah ini juga mudah sekali lho dijangkau. Enaknya sih paling gampang dari stasiun Bogor, nah dari situ teman-teman tinggal naik ojek online yang bertarif murah karena tidak sampai 3 kilo jaraknya dari stasiun.
Mengunjungi tempat ini membuat saya terbelalak dengan kegagahan bangunannya. Iya bangunannya merupakan bangunan yang kokoh berada di tempat strategis pinggir jalan raya dan berseberangan langsung dengan Kebun Raya Bogor. Tepatnya berada di Jl. Ir.H.Juanda No 98 Bogor.
Foto Rame Rame di Depan Museum Tanah (Pict By MH Kholis) |
Begitu masuk gerbang yang besar ini, kita akan dimanjakan dengan pemandangan gedung tinggi yang berpintu besar. Lagi ribet bawa tas besar dan banyak bawaan? tenang, di awal pintu masuk pun ada tempat penitipan tas gratis untuk pengunjung.
Bersiap masuk ke dalam dan taraaaaaa saya terperaga oleh banyak koleksi yang belum pernah saya lihat sebelumnya dari tempat lain. 'Lho kog?' iya dong, tidak ada di tempat lain. Karena museum tanah ini adalah satu-satunya yang ada di seluruh Indonesia. (wowww) semua koleksi tanah dari segala propinsi dan daerah ada lho di museum yang dominan bercat putih ini.
SEJARAH MUSEUM TANAH
Oia, museum tanah yang sudah ada sejak jaman penjajah Belanda dulu, sebelumnya adalah laboratorium perluasan pengetahuan tentang tanah pada tahun 1905. Kemudian pada tahun 1974 menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Lalu di tahun 1988 menjadi museum Tanah dan dilaunching dan terbuka untuk umum pada bulan tanggal 5 Desember 2017.
KOLEKSI MUSEUM TANAH
Menurut saya sih, banyak sekali manfaat berkunjung ke muesum tanah ini ya. Karena kita bisa melihat berbagai macam koleksi monolid tanah yang diambil dari segala macam penjuru Indonesia.
Segala macam sample tanah ini, ditata rapi dan berjejer di dalam sebuah kaca panjang. Ada sekitar 83 pajangan yang bisa kita lihat dan akan membuat diri berdecak kagum, karena ternyata lapisan tanah di Indonesia itu beragam. Dan ternyata, untuk membuat 1 pajangan panjang ini dibutuhkan biaya sekitar 20 juta.
Barisan Rapi Monolith Tanah |
Selain koleksi tanah, kita juga bisa lho melihat koleksi bebatuan. Yapp karena batuan itu terbentuk dari sekumpulan tanah ratusan tahun. Dan yang membuat saya kagum adalah ada satu buah batu yang berkilau dan mengkristal.
Belum cukup sampai disitu, alat alat uji tanah pun ada lho lengkap dengan tasnya. Mau kepoin asal tanah di lokasi mana saja yang diambil sebagai penelitian dan dijadikan display disini? kita bisa lihat peta sumber. Merupakan pembeda satu jenis tanah dengan jenis tanah yang lain. Bahkan ada juga lho, sisa-sisa tumbuhan yang menumpuk dan lama-lama menjadi tanah.
Berbagai Macam Alat Ukur Tanah Pun Terpajang Rapi |
Belum puas berkeliling, saya dikejutkan dengan banyaknya kupu-kupu cantik dari berbagai macam daerah yang berbaris rapi di dalam pigura kaca. Nah bisa foto-foto cantik juga nih, di depan pajangan kaca yang super besar yang berisi ekosistem lahan mulai dari isi dasar tanah, bawah tanah, permukaan tanah, atas tanah hingga ekosistem kehidupan makhluk lain yang bergantung pada keberadaan tanah.
Proses Terjadinya Tanah Dari Bonggol Jagung (Kiri) Dan Batok Kelapa (Kanan) |
FASILITAS MUSEUM TANAH
Memang museum tanah ini termasuk berada pada lingkungan yang tidak begitu luas, dengan ruangan ber AC pastinya membuat kita nyaman dong ya dalam mengelilingi bangunan tinggi yang ramai dikunjungi pelajar ini.
Pengunjung Museum Yang Mayoritas Para Pelajar |
Ada juga TV LED yang super besar, jujur...baru ini saya melihat ada televisi yang gede nya banget 😆 disitu kita bisa melihat aplikasi I Tani yang berisi kumpulan informasi inovasi yang berkaitan dengan tekhnologi pertanian. Mau nonton asal usul pembuatan tanah buat krucils pun bisa lho.
Lelah berkeliling? bisa juga lho istirahat sembari melakukan sholat disini. Musholla nya bersih dan nyaman. Terletak di belakang museum yang tidak begitu jauh dari bagian dalam museum.
Satu hal lagi nih, yang bikin saya betah berlama-lama di sini. Bagian belakang museum itu instagramable banget. Simple sih cuma bangunan 'bertopi merah' dengan pintu dan pegangan besar dengan banyak tanaman hijau yang bikin mata adem. Nah, saya dan teman-teman pun tak ketinggalan foto ala-ala model di tempat ini, sambil tertawa melepas penat.
Padahal Ini Museum Tanah Lho, Tapi Oke Juga Kan Ya Buat Jadi Background Foto |
Oia, parkirnya pun juga luas lho. Bisa menampung banyak mobil pengunjung. Dan satu hal lagi nih, yang harus teman-teman tahu. Beberapa bulan ke depan akan dibuka museum pertanian bertaraf internasional yang tempatnya persis berada di belakang museum tanah.
Setuju banget nih sama Kementrian Pertanian yang membawahi museum tanah ini. Bisa jadi wahana edukasi buat masyarakat dan juga pelajar pastinya. Puas deh, seharian main ke museum tanah ini. Dari Tangerang menuju Bogor pun terasa tidak sia-sia karena saya bisa dapat pengetahuan baru dari museum tanah dan tahu tentang serba serbi tanah.
Yukk ikutan main ke museum tanah, jam kunjungnya setiap hari kerja yaitu Senin-Jumat pukul 09.00 - 16.00 WIB. Jangan berkunjung di hari Sabtu, Minggu dan hari besar ya genks. Dapat ilmu, sekaligus juga bisa refreshing deh main-main ke museum tanah ini.
Komentar