"Saya dulu dikasih racun sama ibu saya "Nak, kamu jangan pernah tidak bekerja sampai kapan pun, bagaimanapun juga seorang perempuan itu harus tetap bekerja mencari uang sendiri, bagaimanapun kondisinya. "Emang kenapa Bu?" tanya saya dalam hati.
Lalu Ibu saya menjawab "Ya gak lucu kalau lipstik aja sampai minta ke suami" Emm bener juga ungkap saya dalam hati. Itulah sekelumit curhatan Ibu Sondang Martha yang saya dengar beberapa hari lalu tepatnya tanggal 14 November 2019 bertempat di gedung lantai dasar KPPPA (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Jakarta.
Lalu Ibu saya menjawab "Ya gak lucu kalau lipstik aja sampai minta ke suami" Emm bener juga ungkap saya dalam hati. Itulah sekelumit curhatan Ibu Sondang Martha yang saya dengar beberapa hari lalu tepatnya tanggal 14 November 2019 bertempat di gedung lantai dasar KPPPA (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Jakarta.
Itu baru sebagian ungkapan beliau yang menyentil perasaan saya, ada lagi nih yang bikin saya harus menganggukkan kepala tanda setuju seputar pernyataannya selanjutnya yang mengemukakan bahwa "Sebagai perempuan memang sudah selayaknya ikut bekerja mencari uang, meski tidak harus sektor formal bisa juga sektor informal sesuai dengan passion, kapasitas, keahlian dan hobi yang dimiliki oleh seorang perempuan.
Tidak harus juga dari kantor, dari dalam rumah pun sambil tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu dan anak pun perempuan tetap bisa menghasilkan uang sendiri dan mandiri secara finansial kog"
Tidak harus juga dari kantor, dari dalam rumah pun sambil tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu dan anak pun perempuan tetap bisa menghasilkan uang sendiri dan mandiri secara finansial kog"
Yess, saya pun setuju dengan ungkapan perempuan hebat berkacamata yang menjadi pentolan Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK. Apalagi, sejauh ini Survei Nasional Dan Inklusi Keuangan Ketiga yang telah dilakukan oleh OJK tahun ini menunjukkan hasil yang positif, dimana terdapat peningkatan literasi serta peningkatan inklusi keuangan.
Tentunya pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, OJK, Kementrian dan menggandeng berbagai pihak, salah satunya adalah Prudential.
Tentunya pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, OJK, Kementrian dan menggandeng berbagai pihak, salah satunya adalah Prudential.
Nah, Prudential sendiri memiliki upaya untuk memberikan pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan Indonesia. Program tahunan ini sendiri sudah dijalankan oleh Prudential tidak cuma 1 atau 2x saja dalam setahun akan tetapi sudah berjalan sampai 10 tahun lamanya dimulai dari tahun 2009.
Hal ini sesuai dengan ungkapan Presdir Prudential Indonesia Mr Jens Reish yang mengungkapkan bahwa pelatihan literasi keuangan untuk perempuan ini dilakukan secara berkelanjutan untuk memberdayakan perempuan Indonesia supaya mampu mengelola dan mewujudkan keuangan keluarga yang sehat. Program ini sejalan dengan fokus We Do good Prudential Indonesia untuk mewujudkan kebajikan dan memberdayakan masyarakat.
Selajutnya Ibu Nini Sumohandoyo, selaku Direktur Syariah Hubungan Pemerintah dan Masyarakat Prudential Indonesia menambahkan bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Ibu Nini juga menambahkan bahwa Prudential sendiri sampai saat ini sangat bangga bisa melebarkan sayap untuk program Literasi Keuangan untuk Perempuan Prudential dengan menyasar segmen perempuan ekonomi menengah ke bawah supaya mereka dapat memaksimalkan perannya dalam mengelola keuangan dengan lebih baik.
Ibu Nini juga menambahkan bahwa Prudential sendiri sampai saat ini sangat bangga bisa melebarkan sayap untuk program Literasi Keuangan untuk Perempuan Prudential dengan menyasar segmen perempuan ekonomi menengah ke bawah supaya mereka dapat memaksimalkan perannya dalam mengelola keuangan dengan lebih baik.
Oia, tidak sedikit lho jumlah perempuan yang berhasil diedukasi melalui program ini. Sudah ada sekitar 35.000 perempuan Indonesia yang didapatkan dari 36 kota di Indonesia seperti Semarang, Jambi, Bangka, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Ternate, Bima dan pastinya daerah ibukota Jakarta yang juga mendapat sentuhan program mendidik penuh manfaat ini.
Masih di acara yang sama pula, saya mendengar penjelasan dari Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris KPPPA yang sangat setuju dan mendukung program literasi keuangan oleh Prudential ini, apalagi pesan dari Bapak Presiden Jokowi yang mengungkapkan bahwa Perempuan Indonesia sebaiknya ikut bekerja mencari uang untuk membantu nafkah keluarga dan bisa mandiri secara finansial sangat pas jika digandengkan dengan program literasi keuangan seperti dari Prudential ini.
Masih di acara yang sama pula, saya mendengar penjelasan dari Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris KPPPA yang sangat setuju dan mendukung program literasi keuangan oleh Prudential ini, apalagi pesan dari Bapak Presiden Jokowi yang mengungkapkan bahwa Perempuan Indonesia sebaiknya ikut bekerja mencari uang untuk membantu nafkah keluarga dan bisa mandiri secara finansial sangat pas jika digandengkan dengan program literasi keuangan seperti dari Prudential ini.
Belum lagi, status perempuan yang mampu meningkatkan peranan penting sebagai pengatur keuangan keluarga, jika tidak mampu mengelola dengan baik, pastinya stabilitas ekonomi keluarga dapat goyah.
Program inipun sejalan dengan program Three Ends dari pemerintah yaitu suatu program yang bertujuan untuk mengakhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan.
Program inipun sejalan dengan program Three Ends dari pemerintah yaitu suatu program yang bertujuan untuk mengakhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan.
Well ternyata, program ini memiliki banyak manfaat dan penuh dukungan positif ya dari berbagai pihak baik itu KPPPA selaku perwakilan pemerintah, OJK sebagai lembaga keuangan negara dan juga Prudential yang memiliki gagasan guna turut serta menjadikan perempuan cerdas dalam mengelola keuangan.
WORKSHOP LITERASI KEUANGAN UNTUK PEREMPUAN
WORKSHOP LITERASI KEUANGAN UNTUK PEREMPUAN
Lalu apa sih yang peserta dapatkan dari program ini Feb?
Yapp, saya pun langsung bisa mengambil kesimpulan bahwa dengan program ini, para peserta akan mendapatkan pelatihan tentang bagaimana cara mengelola keuangan dasar secara komprehesif dari para fasilitator yang telah kompeten dan berpengalaman dalam bidang keuangan.
Hemmm dari mana kesimpulan itu bisa saya ambil? yapp, pastinya setelah mendengarkan pemaparan dari narsum yang hadir siang itu, saya dan teman-teman pun diminta hadir pada workshop yang digelar oleh Prudential dan KPPPA. Dari lantai dasar begitu naik ke lantai 11 ternyata di sana sudah banyak ratusan perempuan dari perwakilan berbagai komunitas ataupun organisasi Sejabodetabek turut hadir menjadi peserta workshop dengan penuh semangat 45 untuk belajar mengelola keuangan.
Dengan duduk di barisan kursi yang telah disiapkan, masing-masing peserta hadir dengan busana ciri khas organisasinya sendiri mulai dari warna biru, hijau, kuning, merah, hitam, putih dan banyak warna lainnya. Sehingga membuat pandangan mata saya seolah-olah langsung segar dan ikut bersemangat, meskipun saya dan teman-teman kebagian duduk di kursi paling belakang.
Nah, dalam workshop kali ini pematerinya adalah Ibu Vera menjadi karyawan Prudential yang disebut juga PRUvolunteers. Dengan menggunakan dress terusan bermotif batik berwarna kuning cerah, wanita berkacamata yang berasal dari Batak ini memberikan sharing ilmu dengan bahasa yang mudah dipahami untuk saya dan peserta lain pastinya.
Btw, di setiap event literasi keuangan Prudential juga memberikan sebuah buku modul seukuran notes yang bisa menjadi panduan untuk dibaca para peserta di rumah. Nah, di acara ini pun saya juga diminta mengisi angket pra dan pasca workshop seputar literasi keuangan.
Sekitar 3 jam acara workshop ini berlangsung, dan banyak ilmu seputar keuangan yang bisa saya bawa pulang. Diantaranya seperti bagaimana cara mengelola keuangan yang baik dan benar :
PESAN KESAN PROGRAM LITERASI KEUANGAN PRUDENTIAL
Yuhuuu, lepas dari acara ini saya pun langsung merasa ditabok pipi kiri pipi kanan seputar kelola keuangan yang baik untuk rumah tangga. Thanks banget buat KPPPA dan juga Prudential yang sudah menyelenggarakan workshop berbobot untuk perempuan dari berbagai kota di Indonesia.
Ternyata, menjadi seorang perempuan yang bijak dalam mengelola keuangan itu juga tidak mudah, tidak ada sekolahnya. So...sebagai perempuan yang berposisi menjadi mentri keuangan maka apapun status kita baik seorang perempuan single, perempuan menikah, menikah punya anak dan seorang single mom pun harus cerdas dan smart. Karena berbeda status juga pastinya akan membedakan besaran kebutuhan keuangan rumah tangga masing-masing.
Kuy, mulai sekarang juga belajar mengenal investasi untuk mempersiapkan masa depan keluarga lebih baik lagi, satu tips lagi nih sisihkan sebelum sisa ya. Selamat mengatur keuangan genks, mari jadikan perekonomian kita lebih baik dari waktu kemarin untuk masa depan keluarga yang lebih baik lagi.
Btw, di setiap event literasi keuangan Prudential juga memberikan sebuah buku modul seukuran notes yang bisa menjadi panduan untuk dibaca para peserta di rumah. Nah, di acara ini pun saya juga diminta mengisi angket pra dan pasca workshop seputar literasi keuangan.
Sekitar 3 jam acara workshop ini berlangsung, dan banyak ilmu seputar keuangan yang bisa saya bawa pulang. Diantaranya seperti bagaimana cara mengelola keuangan yang baik dan benar :
PESAN KESAN PROGRAM LITERASI KEUANGAN PRUDENTIAL
Yuhuuu, lepas dari acara ini saya pun langsung merasa ditabok pipi kiri pipi kanan seputar kelola keuangan yang baik untuk rumah tangga. Thanks banget buat KPPPA dan juga Prudential yang sudah menyelenggarakan workshop berbobot untuk perempuan dari berbagai kota di Indonesia.
Ternyata, menjadi seorang perempuan yang bijak dalam mengelola keuangan itu juga tidak mudah, tidak ada sekolahnya. So...sebagai perempuan yang berposisi menjadi mentri keuangan maka apapun status kita baik seorang perempuan single, perempuan menikah, menikah punya anak dan seorang single mom pun harus cerdas dan smart. Karena berbeda status juga pastinya akan membedakan besaran kebutuhan keuangan rumah tangga masing-masing.
Kuy, mulai sekarang juga belajar mengenal investasi untuk mempersiapkan masa depan keluarga lebih baik lagi, satu tips lagi nih sisihkan sebelum sisa ya. Selamat mengatur keuangan genks, mari jadikan perekonomian kita lebih baik dari waktu kemarin untuk masa depan keluarga yang lebih baik lagi.
Komentar
Btw, tips untuk melunasi hutang emang penting jadi nomer 1 supaya keuangan keluarga tetap sehat.
Saya yess sekali dengan tips-tipsnya. Termasuk menabung itu, jangan menunggu kalau ada sisa uang. Tapi begitu ada uang langsung ditabung.
Terima kasih sharingnya, Mbak Febryanti.
Dan saya termasuk yg kurang disiplin untuk menabung