Kecap dan Keluarga Saya
Hallo teman- teman apa kabar nih ? Semoga selalu sehat ya. Jangan lupa untuk terus menjaga kesehatan di masa pandemi ini dengan istirahat yang cukup dan juga konsumsi makanan yang sehat.
Ngomongin makanan, saya jadi ingat moment dimana saya ngomelin mas Gav, si anak sulung yang hobinya ngecrotin botol kecap ke piring yang isinya telor ceplok dan tempe yang digoreng krispy. Itu piring kalau ga hitam kurang lengkap rasanya. Katanya "Kalau telor ceplok harus dikasih kecap Bund yang banyak supaya makin nikmat makannya"
Nah, kecapnya pun saya pilihkan yang enak dan bisa dijadikan partner masak sejati, mau numis, tongseng, sambal kecap, nasi goreng juga harus menggunakan kecap. Untungnya di rumah anak- anak suka sama kecap Bango pilihan saya yang memang sudah dipakai sejak dulu kala. Jadi kalau seandainya stok kecap Bango di warung terdekat habis dan diganti merk nya ehhh lidah anak-anak auto punya sensor yang bisa membedakan bukan kecap biasa yang digunakan haha.
Makanya saat belanja bulanan pun pastinya saya memasukkan kecap Bango ke dalam listing bulanan yang wajib dibeli, karena 1 pouch kemasan yang besar isi 600 ml habis dalam 1 bulan. Saya suka beli kemasan besar karena selain lebih hemat dengan harga sekitar 22.000 an juga lebih praktis ga cepet habis. Kalau kemasan yang mini harga 3000 an paling cuma bisa dipakai berapa kali makan doang haha.
Bahkan saat lihat iklan kecap Bango di TV mas Gav pun suka candain saya sambil bertanya "Bund, Malika itu siapanya kecap Bango? Sudah umur berapa sekarang" ehhh habis nanya terus nyengir ke Bundanya 😆 Dasar bocah!!!!
Ketahanan Pangan Indonesia di Musim Pandemi
Nah, saya pun iseng tanya mbah google siapa itu Malika (iya dong jadi Emak kudhu smart, supaya saat ditanya lagi sudah punya jawaban yang pas dan bisa diterima oleh 2 anak lelaki yang usianya saat ini 11 dan 8 tahun dengan hasrat kepo luar biasanya) dan ternyata jawabannya adalah si Malika ini merupakan varietas unggul kedelai hitam hasil kerjasama dengan Universitas Gajah Mada sejak 2011 yang menjadi kunci kelezatan autentik kecap Bango besutan Unilever Indonesia ini.
Yuhuu masih ngobrolin seputar perkecapan yang pastinya ga bisa jauh dari tangan mungil pahlawan pangan yaitu petani. Yess karena dari petanilah kita bisa menikmati hasil ragam pangan yang tumbuh subur di tanah air Indonesia.
Well saya pun penasaran dengan petani Indonesia di musim pandemi seperti saat ini, kira-kira ikut terdampak tidak ya? secara dari petanilah kita bisa makan enak dan mengolah ragam hasil tani untuk dijadikan menu favorit keluarga.
Jawabannya pun saya temukan dalam event virtual yang digelar oleh kecap Bango pada hari Selasa tanggal 24 Agustus 2020 kemaren. Tepat di pukul 13.30 acara pun dibawakan meriah oleh MC cantik yang luwes banget ngomongnya yaitu aktris Nirina Zubir.
Dalam event jarak jauh ini mendatangkan 5 narasumber yaitu :
- Bapak Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng selaku Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Republik Indonesia
- Ibu Hernie Raharja, Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia, Tbk
- Bapak Rusli Abdullah, selaku pengamat pertanian dan peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)
- Mbak Oshin Hernis, Head os Communications Sayurbox
- Mas Aria Alifie Nurfikry, Vice President of Marketing TaniHub
Bango Pangan Lestari, Program Mensejahterakan Petani ala Unilever
Jadi, dengan adanya musim pandemi yang tidak bisa ditebak sampai kapan dan bagaimana endingnya. Maka cukup menyita perhatian Bango untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia dengan berkomitmen melestarikan keberlangsungan pangan di Indonesia. Salah satunya memberikan dukungan dan pelatihan pada petani dalam situasi sulit ini dengan membeli hasil tani lagsung untuk turut #DukungPetaniIndonesia.
Apalagi dengan 2 komitmen besar Unilever hingga tahun 2050 yaitu untuk berkontribusi pangan dengan lebih baik yang menimpa saat ini yaitu melalui Diversivikasi konsumsi pangan dan Diversifikasi Produksi Pangan.
Oia, masih ditambah dengan kiprah Bango yang mengeluarkan program regenerasi petani Indonesia dalam "Program Petani Muda" Bango melakukan pembinaan intensif bagi para pemuda potential tentang cara bercocok tanam yang efektif untuk hasil panen yang maksimal dan kesejahteraan yang terjamin.
Selain itu masih ada pula program Bango lainnya yaitu perlindungan kesejahteraan petani dan keluarganya melalui program Pengembangan Petani Kedelai Hitam dan Program Saraswati dengan memberdayakan buruh tani wanita, istri petani dan kelompok wanita yang terlibat dalam kegiatan pasca panen kedelai hitam.
Kerjasama dengan Tani Hub dan Sayur Box Demi Petani Indonesia
__
Nah masih di acara online yang sama menurut Bapak Rusli Abdullah dari INDEF mengatakan bahwa adanya ketidakseimbangan sistem pertanian dan permintaan pangan yang jauh juga membutuhkan solusi yang harus segera ditangani. Karena berdasarkan hasil riset pada lembaga tempat beliau bernaung mengatakan bahwa dengan adanya adaptasi teknologi yang rendah pada sistem pertanian saat ini membuat negara kita akan mengalami hambatan di dalam memenuhi permintaan pangan.
Yess, untuk menjawab tantangan itulah Bango mengajak kolaborasi Tani Hub dan juga Sayur Box untuk ikut serta dalam menjual hasil petani langsung supaya petani makin sejahtera.
Apa sih Tani Hub itu? Yapp Tani Hub adalah aplikasi E Commerce yang diciptakan untuk Petani, sehingga petani berbasis online, bisa didownload di playstore sehingga kita bisa mendukung petani lokal dengan belanja hasil panen langsung mulai dari buah, sayur, beras, unggas hingga hasil laut pun ada dari aplikasi.
Begitupun dengan Sayur Box yang bisa teman-teman unduh dari play store secara gratis. Dengan sayur box ini kita juga bisa membeli produk lokal dan hasil pertanian yang panen dan dikirim langsung ke rumah kita sebagai pembeli online.
Nah, untuk harga belanja di kedua aplikasi ini pastinya tidak diragukan lagi mengingat langsung didapat dari petani. "Apalagi dengan berbelanja lewat Sayur Box kita bisa turut dapat voucher dan promo - promo menarik lho", ungkap mbak Oshin yang nampak ceria di sore hari itu.
Saya sendiri salut deh dengan Bango yang sangat memperhatikan kesejahteraan para petani pada berbagai lini, meskipun area masih terbatas di pulau Jawa. Semoga ke depan lebih banyak area yang dijangkau dengan bantuan kita ya.
Komentar
Salut deh sama Bango Pangan Lestari, kolaborasinya yang keren semoga makin mensejahterakan para petani yaa.
Kecap bango keren kolaborasinya ya mba. Smoga petani bisa sejahtera dan regenerasi..
Programnya super duper mantuuulll
Salut deh sama Kecap Bango mikirin nasib petani, krn memang keberlangsung pangan Indonesia kuncinya ya kesejahteraan para petani ya.
Aku suka banget sama program kebaikan kecap Bango yang turut mensejahterakan petani.
Kecap Bango nih favorit keluarga istri saya. nama Malika mempunyai arti "Kerajaan" disematkan oleh tim penelitian UGM. Awalnya saya juga seperti anak njenengan si GAV, yang penasaran who malika is.
review yang mantab banget.
Sila kunjung balik