Tulisanfebri 251
Cerita ini akan saya awali dengan alasan pemilihan moda transportasi bus yang sama sekali tidak pernah saya lirik sebelumnya. Bahkan selama saya berstatus istri dan menetap di kota Cisadane sejak 14 tahun silam. Iyap, selama ini saya pulang ke Malang tempat kelahiran saya atau saat ke mertua di Pasuruan Jawa Timur hanya menggunakan kendaraan pribadi, kereta ataupun pesawat. Semua moda sudah saya coba kecuali kapal laut dan bus.
Namun, dalam kepulangan kali ini saya sengaja memilih bis karena saat keberangkatan beberapa hari lalu ke Malang, masih berbekas rasanya trauma mengejar kereta di detik detik keberangkatan dengan membawa 1 bayi dan 1 anak belum ditambah gembolan tas, makanan dan kebutuhan di perjalanan berupa barang- barang yang tidak sedikit.
Nyaris 15 menit lagi saya akan kehilangan tiket eksekutif Gajayana jurusan Jakarta Gambir ke Malang dengan nilai total hampir 1 juta rupiah dikarenakan kemacetan kota Jakarta yang sangat meresahkan. Deg -deg an plus capek hati ditambah tidak tenang dalam sepanjang perjalanan saat buru buru mengejar keretalah yang membuat saya memutuskan off dulu dari urusan perkereta apian.
Alasan lainnya adalah karena sudah diracuni oleh traveler youtuber yang pamer kenyamanan bus double decker jurusan Malang Jakarta. Baiklah semakin saya pun kepo dengan armada yang beberapa waktu lalu viral karena Om Telolet Om.
Belum lagi ditambah Abah saya yang menyarankan untuk naik bis saja mengingat saya membawa Devina, Jovano dan Gavino yang berada dalam satu paket rombongan. "Bus sekarang itu udah enak kog, apalagi masuk tol terus jadinya ga akan lama ga kayak dulu" seperti itulah kira kira ucapan Abah yang membuat saya langsung manut.
BUS ROSALIA INDAH JADI TAMBATAN
Baiklah, setelah semalaman saya berselancar di dunia maya termasuk membaca blog sesama teman blogger juga mampir nyimak channel traveler yang menjelaskan dengan detil sisi keindahan dan kenyamanan bis sleeper double decker yang kini banyak jadi incaran para musafir.
Keesokan paginya, sayapun otw ke agent yang ada di dalam peron Terminal Arjosari Malang. Sengaja pilih beli tiket di agent karena malam sebelumnya saya tidak menemukan banyak pilihan seat yang dijual online. Sebenernya yang saya sasar dan menjadi tujuan adalah bus Gunung Harta. Namun sayangnya, saya tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari agent yang berada di loketnya saat itu. Jadilah saya pun auto nyebrang loket ke Rosalia Indah (Rosin) yang menjadi pemain di armada yang sama.
Mbak Yunita CS agent nya pun dengan ramah menjelaskan detil, hingga saya tahu bahwa jika kita sebagai calon penumpang jika menginginkan memilih unit sleeper Double Decker harus melakukan reservasi 7 hari sebelumnya. Mengingat seat sleeper yang hanya berjumlah 2 tiket di setiap armadanya pasti laris dan menjadi incaran bagi banyak penumpang.
Oia dari penjelasan mbak Yunita saya menjadi tahu bahwa ada beberapa kelas seat yang ditawarkan oleh perusahaan yang berawal dari kota Solo Jawa Tengah ini, ada beberapa pilihan seperti 2 seat First Class deck bawah, 6 seat Super Top deck bawah dan juga 34 seat deck atas. Jadi total penumpang yang bisa dibawa dalam sekali perjalan bus AKAP ini sebanyak 42 jika terisi penuh.
Harga tiketnya pun bervariasi, dimulai dari Rp 510.000 untuk First Class, 460.000 (kalau saya tidak salah ingat) untuk kelas Super Top dan untuk deck atas Executive Plus Rp 380.000. Well saya pun langsung memilih seat 3A, 3B dan 3C yang tersedia yaitu Executive Plus untuk 3 orang, yapp bayi masih free ya.
Jadi total yang saya bayar via transfer BCA sebesar Rp 1.140.000 karena tidak tersedia mesin EDC pada agentnya. Sengaja saya tidak memilih seat di depan mengingat jika malam hari akan dengan mudah mendapatkan silauan dari sorotan lampu kendaraan yang berlawanan dengan arah kendaraan kita.
Saking saya banyak kepo ini itu dengan bis Rosin mbaknya pun langsung paham "Ibu belum pernah naik bus ya?" sambil tersenyum di balik maskernya. Saya pun mengangguk malu haha ketebak deh. Sambil tersenyum mbak Yunita berpesan pada saya "besok jangan terlambat ya, sampai terminal sini maksimal pukul 11.30 Wib dan melakukan check in ke loket sebelum masuk bis"
Esoknya, kami bersemangat karena ingin menjajal pengalaman baru. Saya pun sampai di terminal tepat pukul 11.30 dengan jadwal keberangkatan bus 12.00 wib dan estimasi sampai di Terminal Poris Plawad Tangerang pukul 02.00 dini harinya. Jadi kalau ditotal durasi waktu tempuh perjalanan pertama kami ini selama 14 jam. Hanya berjarak 1 jam saja dengan jadwal kereta api eksekutif yang biasa kami naiki.
Setelah mendapatkan 3 air minum mineral merk ULTRA yang menjadi unit divisi bisnis Rosin lainnya. Kamipun menunggu di ruang tunggu peron yang tidak tampak ramai penumpang. Iyap, terminal Arjosari memang tidak seramai dahulu saat saya masih kecil atau masa remaja yang terbiasa mendengar gaungnya pengeras suara petugas peron sampai rumah mempersilahkan unit armada untuk berangkat satu per satu sesuai panggilan.
BUS ROSALIA INDAH JADI TAMBATAN
Tepat di pukul 12.10 bus pun meninggalkan terminal Arjosari yang menjadi tetangga saat saya lahir dan tumbuh besar di kota Arema ini. Bis masuk ke pintu tol Karanglo dan menuju Surabaya untuk menjemput penumpang lainnya sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan panjangnya melalui tol Solo Semarang.
Sayangnya, saya tidak sempat memfoto atau memvideokan saat bus ini tiba menjemput kami dan 1 penumpang lain karena waktu naik yang sangat singkat. Barangpun didorong menggunakan troli oleh petugas agent Rosin yang menawakannya pada saya saat pertama kali datang check in dengan biaya Rp 20.000
Baru merasakan mulusnya jalan tol, hujan pun turun dengan sangat deras. Saya berpikir, tidak ada wipper yang menyapu kaca deck atas penumpang. Ternyata dugaan saya keliru, tidak lama setelah air hujan membasahi tubuh bis, muncullah sebuah wiper yang panjang menyaput air di kaca depan sehingga kami para penumpangpun bisa memandang dengan luas kembali.
Saat bis ini berjalan penumpangnya tidak terlalu banyak untuk deck atas total hanya 15 an penumpang dengan seat bawah full 8 penumpang lainnya. Oia saat naik saya sudah disambut oleh Mas Pramugara berpakaian rapi dan bersepatu layaknya pramugara yang ada di pesawat terbang lho. Mas nya juga yang menatakan barang besar saya di bagasi bis. Masing masing penumpang hanya boleh membawa beban sebanyak 20 kg satu orang.
PERJALANAN PANJANG YANG MENGASYIKKAN
Saya pun menikmati perjalanan yang sama sekali tidak saya bayangkan bisa senyaman ini. Secara saya sudah lupa kapan terakhir naik bis lho. Jadinya exited banget dengan armada orange ini. Adek Devina yang berumur 23 bulan pun happy dan ga rewel sama sekali selama di perjalanan. Mas Jovano dan mas Gavino pun tampak asyik menikmati tanpa mengeluh sedikitpun.
Jadi dengan adanya tambahan fasilitas bantal, tempat selonjoran kaki, tempat alas sandal/sepatu dan juga gorden membuat kami sama sekali tidak merasakan jauhnya perjalanan Malang Tangerang sedikitpun.
Seat yang lumayan lebar berwarna hitam dengan list merahnya, terdapat colokan USB di depan dan atas sangat membantu jika baterai ponsel kita habis. Belum lagi ditambah tersedianya wifi yang membantu banget saat internet saya terblokir oleh kartu hallo yang telah melebihi limit.
Nyaman dan aman, itulah yang saya rasakan saat pertama kali naik bis kekinian di kelas Double decker Malang Jakarta ini. Masuk pool Rosin di Surabaya tepat pukul 14.14 WIB. Rupanya sudah banyak juga penumpang lain yang menunggu untuk perjalanan. Pool bis Rosin berada di jl Letjend sutoyo Surabaya (sebelah barat Terminal Bungurasih).
Yuhuuu, selanjutnya pukul 15.30 bis meluncur perlahan menuju tol Solo Semarang untuk melakukan perjalanan selama 14 jam. Perjalanan panjang pun tidak begitu kami rasakan, karena anak-anak juga happy. Begitu juga Devina si kriwil yang merasakan kenyamanan sepanjang perjalanan. Dia bisa duduk dan makan jajan dengan tenang di kursi penumpang 3A dan 3B juga 3C yang menjadi tempat duduk Mas Gavino.
Dalam guyuran hujan deras, jam 17.00 bus Double Decker ini sampai di resto Rosin, Restonya besar banget berada di pinggir jalan dan sopir harus keluar dulu dari jalan tol Solo untuk mengantar para penumpang mampir makan. Di resto ini nampak penuh penumpang dari bis Rosin jurusan lainnya.
Kami pun turun dari bus dan langsung menuju resto yang telah menyiapkan makan. Penumpang free ya tidak bayar karena makanan sudah include di dalam tiket yang kita beli mau kelas apapun. Tentunya tempat first class berbeda dengan tempat makan kelas yang lainnya. Makanan pun sudha disiapkan per porsi ya, satu penumpang hanya boleh mengambil nasi, lauk dan sayur yang telah diberikan jatahnya. Tempat duduk yang disediakan juga banyak dan berbanding lurus untuk kebutuhan penumpang Rosin.
Penumpang diberi waktu sekitar 30 menit untuk melakukan aktivitasnya. Biasanya banyak dari mereka yang setelah makan, langsung sholat, belanja ke Rosin Mart ataupun ke toilet. Selepas dari itu, kami harus bergegas naik ke bus lagi untuk melakukan perjalanan kembali.
Next, sebelum masuk ke dalam tol bus mampir mengisi BBM ke SPBU yang dimiliki oleh Rosin. Wowh disinilah saya berdecak kagum pada managemet Rosin yang memaksimalkan potensi sumber keuangan mereka. Dimulai dari resto, mart hingga spbu semua dimiliki sehingga membuat usaha mereka akan semakin berkembang.
Perjalanan pun dilanjutkan kembali hingga masuk ke daerah Subang. Nah disinilah saya baru tahu jika resto dan tempat ini menjadi kantor pusat Rosin. Di Rosin Subang yang berada di rest area ini, penumpang turun untuk menikmati makan snack yang telah disiapkan. Ada piring kecil berisi 2 kue basah untuk 1 tiket penumpang dibarengi dengan minuman teh hangat atau kopi yang bisa dipilih.
Sampai Rosin Subang sekitar pukul 23.00 wib yang tempatnya luas ini, penumpang bisa membeli makanan yang beragam dan beraneka macam. Mas Gavino meminta ayam chicken dan nasi seharga 15.000 per paketnya. Tidak lama, panggilan menuju bis pun kembali terdengar. Saya dan penumpang lain bergegas naik kembali untuk melanjutkan perjalanan hingga ke tujuan kami masing-masing.
HOREE, AKHIRNYA SAMPAI
Bus pun perlahan bergerak menuju pool Rosin Bekasi tempat menurunkan penumpang Bekasi. Next setelah itu lanjut masuk tol kembali untuk meneruskan perjalanan ke Kalideres Jakarta Barat. Nah, mumpung masih rame dan banyak temannya sayapun akhirnya yang di awal request turun terminal Poris Plawad Tangerang akhirnya memilih ikut turun disini mengingat banyak temannya yang turun.
Well, tepat di pukul 02.05 sesuai yang tertera di tiket bus pun sampai tujuan Kalideres. Saya pun langsung memilih naik taxi yang sudah standbye di situ untuk melanjutkan perjalanan ke Tangerang.
Info aja nih, next sebaiknya teman-teman memilih transportasi online ketimbang taxi yang ada di terminal. Karena mereka akan mematok harga secara sepihak saat barang-barang kita sudah dinaikkan ke dalam bagasi mereka. Beberapa barang yang ada di bagasi dibantu diturunkan oleh mas Pramugara yang memakai pakaian dinas rapi dilengkapi sepatu hitam mulusnya. Persis seperti mas Pramugara yang ada di pesawat.
Alhamdulilah, pengalaman pertama yang mengesankan lho naik bus double Decker Rosalia Indah berempat jurusan Malang Jakarta. Perjalanan 14 jam pun tidak terasa capek dan membawa pengalaman tersendiri pastinya untuk saya yang selama menjadi ini melupakan bis sebagai akomodasi bepergian. Terimakasih Rosin, semoga bisa bersaing dengan kompetitor yang lain dan tetap memberikan pelayanan memuaskan untuk para penumpangnya.
Jadi, setelah mampir baca artikel ini gimana? pasti tertarik kan dengan mencoba kembali naik bis dalam melakukan rute perjalanan favorit bus di Jawa Timur baik tujuan Malang ataupun Surabaya. Selamat mencoba ya. Terimakasih sudah mampir
Komentar