Sirop Obat Aman (tulisanfebri300)
MASYARAKAT DAN OBAT SIROP
"Ibu, ini obatnya untuk Devina. Semua berbentuk puyer, saat ini kami tidak memberikan sirop ya karena masih belum bisa diresepkan" ujar salah satu bidan bantu yang bertugas di klinik praktek pribadi bidan Delima yang ada di daerah Cipondoh Tangerang selepas memeriksa. "Obatnya diminum 3x1 setelah makan, mungkin sebagai pengganti sirop bisa dicampur dengan air putih biasa saja ya" tambahnya.
Selepas mendapatkan 4 macam obat puyer, saya pun bergegas pulang karena harus meminumkan obat diare ini. PR banget sih emang, drama sudah pasti ada saat meminumkan obat puyer yang rasanya emang pahit ini ke anak umur 3 tahun yang mulai bisa melawan saat diberi obat. Sebelumnya semua berjalan seperti biasa dan sesuai harapan, saat si kecil sakit saya bisa langsung memberikan obat puyer dengan mencampurkan sirop yang juga diresepkan oleh bu Bidan yang jadi langganan sejak bayi ini.
Bener banget sih, kehadiran sirop sangat membantu bagi saya dan jutaan ibu-ibu Indonesia yang telah terbantu oleh adanya obat berbentuk cairan yang biasa kita kenal dengan sirop (lebih familiar disebut sirup). Dengan adanya obat cair yang kemasannya minimalis ini biasanya kami lebih mudah dalam memberikan obat terlebih untuk si kecil.
Namun sayangnya beberapa tahun lalu tepatnya pada bulan Januari hingga Oktober 2022 keresahan massal pun terjadi saat adanya kasus gagal ginjal yang menyeruak ke masyarakat dan menjadi sejarah kelam dalam perindustrian farmasi di Indonesia untuk pertama kalinya. Bener banget, sejak hebohnya penyakit GGAPA itulah peredaran sirop dihentikan, bahkan beberapa ada yang ditarik dari peredaran.
SIROP DULU KINI dan NANTI
GGAPA atau yang dikenal dengan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) adalah suatu keadaan di mana ginjal berhenti untuk bekerja secara tiba-tiba. Penyakit ini bisa menimbulkan keresahan dan permasalah permanen jika tidak segera ditindak dengan cepat. Dikatakan akut karena memang hanya berlangsung dalam hitungan beberapa jam atau hari saja.
Nah, setelah dilakukan investigasi dan penelusuran lebih lanjut dengan mengadakan evaluasi yang terus menerus. Akhirnya hasil kerja keras yang dilakukan oleh seluruh instansi dan organisasi ini membuahkan hasil. Terungkaplah bahwa penyebab satu-satunya kasus GGAPA ini yaitu adanya
cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG)/ Propilen Etilen Glikol (PEG) yang sengaja diganti dengan Etilen Glikol (EG) / Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan supplier kimia yang tidak bertanggung jawab.
Hal inilah yang menyebabkan keresahan dan kebimbangan yang tak kunjung mereda di hati masyarakat terutama ibu-ibu Indonesia yang menjadi menteri segala urusan domestik keluarga pada sebuah rumah tangga. Yess bener banget, karena ibulah yang menjadi jantung pada sebuah rumah tangga, banyak keputusan penting yang harus dipertimbangkan oleh seorang ibu untuk kebaikan keluarga tersebut. Termasuk dengan keputusan untuk memberlakukan kembali sirop sebagai obat yang dikonsumsi di rumah.
Alhamdulilah, kini #siropobataman telah bisa dikonsumsi kembali lho. "Haahhh serius Feb?" Yess bener banget gaes, kini obat cairan kimia berwarna itu telah dapat dikonsumsi dan bolhe diedarkan secara luas di masyarakat Indonesia yang ada di segala penjuru. Tenang saja gaess, infonya valid kog, no debat setelah saya dapatkan dari acara akbar yang digelar pada hari Selasa tanggal 21 Maret 2023 bertempat di hall hotel Royal Kuningan Jakarta dengan tema dialog Interaktif Kesehatan Sirop Obat Aman Untuk Anak.
ACARA #SIROPOBATAMAN
Dalam acara yang dipenuhi oleh ratusan orang penting di bidang farmasi ini. Saya merasakan angin segar seputar obat sirop yang kini sudah aman untuk dikonsumsi kembali lho. Acara ini berlangsung meriah diawali dengan makan snack dan coffee break terlebih dahulu.
Tepat pukul 10.00 wib acara pun dimulai dengan dihadiri oleh para pengusaha yang tergabung ke dalam GPFI yaitu Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) yang menjadi wadah komunikasi dan konsultasi antar sesama pelaku usaha farmasi dan juga antara perusahaan dengan pemerintah serta pihak-pihak terkait lainnya seputar produksi obat, distribusi obat dan pelayanan obat yang berdiri sejak 1969.
Begitu masuk hall, saya dikejutkan oleh dekorasi cantik yang memajang banyak brand sirop yang ternama dan sudah dikenal oleh masyarakat. Merk itu berasal dari beberapa perusahaan besar yang menjadi anggota GPFI. Ada artis cantik Astrid Tiar yang menjadi BA dari obat sirop anak, ada pula psikolog cantik Cece Tengker yang menjadi BA salah satu brand sirop juga. Rupanya acara ini tidak hanya mengedukasi saya dan 50an teman blogger lainnya. Tapi juga mengedukasi semua pihak yang terlibat di dalam obat sirop.
Acara pun dihadiri oleh para narsum yang berkompeten di bidangnya dan mewakili semua segmen terkait. Dimulai dari perwakilan :
- Orang tua selaku influencer artis cantik Mona Ratuliu yang memang concern dengan parentingnya.
- Dokter spesialis anak
- Kementrian Kesehatan
- BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
- IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
- Ikatan Apoteker Indonesia
- Pakar Farmakologi
Diawali dengan pantun yang menggelitik dari dua MC yang saling berbalas , acara pun dibuka dan berjalan lancar slide demi slide dari pemaparan para narsum yang terlihat antusias dalam mengedukasi dan memberikan info kepada ratusan tamu undangan yang hadir.
OBAT SIROP AMAN LHO
Diawali oleh penjelasan Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S., selaku Direktur Produksi Dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Beliau menyampaikan bahwa otoritas kesehatan yang berwenang menyatakan bahwa sirop obat yang sudah diverifikasi ulang dan dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman. Sehingga masyarakat bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti anjuran pakai yang tertera.
Selanjutnya diteruskan oleh pemaparan Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standarisasi Obat, Narkotika Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, BPOM RI yang menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah dengan adanya kasus yang mencuat pada bulan Oktober 2022 lalu. BPOM telah banyak melakukan langkah antisipatif seperti : intensifikasi surveilans mutu produk, penelusuran dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi hingga pemberlakukan sanksi administratif.
Masih ditambah pula dengan adanya verivikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar. Upaya penindakan pun terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika ditemukan adanya unsur pidana pada bidang kesehatan. Adapun daftar sirop obat aman untuk dikonsumsi selama mengikuti anjuran pakai dapat dilihat di web/ sosmed resmi milik BPOM.
Pemaparan selanjutnya terkait dengan GGAPA disampaikan oleh Guru Besar Farmakologi Farmasi Klinis Institut Teknologi Bandung Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi, Ph.D menjelaskan bahwa terjadinya kasus yang meresahkan lalu terkait gagal ginjal adalah karena tercemarnya EG/DEG yang melebihi ambang batas. Namun, selain itu gagal ginjal akut juga disebabkan oleh banyak faktior seperti riwayat penyakit pasien, alergi terhadap bahan tertentu, infeksi, dehidrasi, obat, makanan, logam berat, toksikan termasuk adanya Covid 19 yang juga berperan di dalamnya.
Selanjutnya ada Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indoesia, dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) yang menyampaikan hal senada. Bahwa adanya kasus GGAPA sudah berlangsung sejak lama. Jika kasusnya terjadi secara individual maka perlu dilakukan investigasi mendalam kepada pasien ybs mengenai GGAPA. Beliau menambahkan lagi bahwa pada bulan November 2022 lalu bahwa BPOM telah melakukan verivikasi ulang dan menilai produk sirop obat telah aman sehingga dapat diresepkan kembali oleh dokter untuk dikonsumsi sesuai anjuran pakai.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrensi Roestam, S.si menjadi narasumber berikutnya dengan point penjelasannya bahwa dengan tidak adanya kasus GGAPA masal sejak dirilisnya sirop obat pada bulan Desember lalu oleh BPOM membuktikan bahwa produk tersebut memang telah dijamin keamanannya. Beliau juga menuturkan bahwa untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun pembelian obat secara bebas sudah bisa dilakukan dengan aman dan tenang tanpa perlu resah.
Next ada Bapak Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum GP Farmasi menutup dengan kesimpulan atas pemaparan acara pada pagi hari ini. Ada 2 point yang disampaikan oleh ketua pengusaha di bidang industri farmasi ini yaitu:
- GGAPA individu terjadi karena adanya faktor medis individu ybs
- Kasus gagal ginjal anak massal diawali oleh terjadinya sejumlah besar kasus secara berbarengan yang disebabkan oleh pencemaran.
Dengan sudah dinyatakan oleh otoritas BPOM seputar obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan obat sirop kepada pasien yang datang. Beliau pun juga berpesan bahwa masyarakat tidak perlu lagi khawatir dan ragu saat menggunakan sirop untuk membantu mengatasi penyakit yang diderita dikarenakan sudah terbukti aman selama digunakan sesuai dengan anjuran pakai. Bapak Tirto pun menutup pemaparannya dengan ajakan bahwa anggotanya yang tergabung pada GPFI untuk selalu menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CBOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CBOB).
Terakhir, ada artis cantik dengan 4 orang anak yaitu Mona Ratuliu yang menutup diskusi pagi itu dengan bercerita seputar rasa kekhwatirannya saat awal munculnya kasus GGAPA tersebut. Di mana artis cantik keturunan Minahasa Austria ini resah saat dilarangnya peredaran obat sirop. Kini istri Indra Brasco ini sangat antusias dan sangat mendukung dengan obat sirop aman yang kini dapat dikonsumsi kembali tanpa rasa resah dan khawatir lagi.
PENUTUP
Acara pagi itu benar-benar menambah insight saya sebagai ibu. Alhamdulilah obat sirop sudah aman untuk dikonsumsi kembali. Jadi, ga perlu ragu lagi dong ya untuk menyiapkan obat sirop pada botol plastik atau beling ini di rumah untuk mengisi kotak P3K. Obat sirop yang membantu meredakan sakit kepala, demam, batuk, pilek, multivitamin dll pun bisa kita nikmati dengan rasa tenang dan aman.
Percayalah gaess, Indonesia butuh support dari kita semua untuk segera bangkit dan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Semoga tidak ada lagi kasus yang meresahkan banyak hati di negeri ini, yuk cari tahu sebanyak-banyak nya jika kita mengalami kebimbangan akan suatu hal. Karena sesuangguhnya tidak akan ada suatu perusahaan manapun yang akan menjatuhkan usahanya yang telah dibangun dengan bersusah payah dengan hal-hal buruk dan tercela. Semakin banyak masyarakat terbantu dengan obat sirop produksinya, akan semakin bertambah reputasi dan kepercayaan masyarakat awam kepadanya.
Jadi, jangan ragu lagi ya dengan obat sirop. Obat sirop udah aman kog. asalkan kalian menggunakan sesuai dengan anjuran pakainya. Alhamdulilah saya pun bisa bernafas lega karena tak akan ada lagi drama tangis-tangisan sambil nampol sendok obat kepada Devina. Karena dengan bantuan sirop obat puyer yang pahit itu akan mudah dikonsumsi dan mengurangi rasa sakitnya.
Terima kasih GPFI telah membuat acara akbar dengan tema menarik ini. Saya dan teman-teman IRT lainnya semakin tercerahkan deh, dengan keberadaan obat sirop aman yang kini bisa dikonsumsi kembali oleh masyarakat secara luas. Terima kasih juga teman-teman telah mampir membaca, semoga sehat-sehat untuk kita semua. Percayalah akan ada pelangi setelah hujan.
***
Komentar